Langsung ke konten utama

Refleksi Perkuliahan Micro Teaching

 Perspektif Pendidikan

Video micro teaching yang diampu oleh Prof. Dr. Marsigit, MA. dapat diambil pelajaran tentang pendidikan. Pada refleksi ini saya beri judul perspektif pendidikan. Pemaknaan pendidikan dapat dilakukan secara merentang dalam berbagai lingkup cakupannya:

1.    Secara spiritual pendidikan berfungsi untuk memfasilitasi. Tujuan dari memfasilitasi adalah agar peserta didik dapat mengerti, dan menjalankan perintah atau menjauhi larangan dari Tuhan.

2.   Secara filsafati, pendidikan bemakna memfasilitasi dengan tujuan membangun hidup. Membangun hidup dan kehidupan sesuai dengan kebutuhan.

3.   Secara psikologis social, pendidikan bermakna memerdekakan siswa. Kemerdekaan tersebut yaitu dengan mengurangi intervensi dan mengaktifkan siswa.

Dalam pendidikan kita pasti mengenal antara guru dan siswa. Guru dan siswa merupakan unsur terpenting dan utama selaku pelaku pendidikan. Penyebutan nama siswa atau peserta didik sangatlah penting. Pada saat pembelajaran janganlah siswa dipanggil dengan anak. Hal ini dikarenakan dapat melekat pada rasa dan daya merentangnya. Sebutan anak terbatas pada diri obyek yang membutuhkan bimbingan dan seakan-akan keilmuannya tidak dapat melebihi gurunya. Sebutan siswa dapat merentang pada semua posisi dan kondisi. Guru di sekolah dapat menjadi siswa pada saat dia belajar pada dosen. Dosen bisa menjadi siswa pada saat di belajar pada guru besar. Guru besar bisa menjadi siswa pada saat belajar dari pengalaman.

Pendidikan jika dipandang dari sisi kepentingan, maka dapat dibedakan antara guru dan siswa. Guru mewakili generasi tua. Kepentingan dari guru dalam pendidikan adalah sebagai ambisi. Orang tua itu meliputi orang tua yang sebenarnya, guru, kepala sekolah, pemerintah, panrik, industry, dll. Ambisi yaitu meliputi ambisi baik dan buruk. Siswa mewakili generasi muda. Kepentingan dari siswa dalam pendidikan adalah sebagai kebutuhan.

Dalam pendidikan, untuk melihat bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan berorientasi pada ambisi atau kebutuhan dapat ditinjau dari bentuk pembelajarannya. Pembelajaran berorientasi pada ambisi terlihat dalam bentuk pembelajaran direct teaching. Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan yaitu berupa indirect teaching.

 

Direct teaching yaitu pembelajaran dilakukan secara ketat dan terkendali oleh guru. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan ambisi guru terhadap siswa. Ciri khas pembelajaran direct teaching yaitu:

1.       Guru aktif dalam pembelajaran, dapat berupa menulis, menunjuk, menjelaskan

2.       Guru mempunyai ekspektasi yang sangat kuat

3.       Membuat kalimat panjang dan tertutup.

4.       Memberi penugasan dengan alokasi waktu mengerjakan sangat mepet.

5.       Bersifat otoliter

6.       Guru memberi saran

7.     Pujian berupa kata tepat, bagus, hebat, itu suatu penghargaan bersayap yang dapat berakibat pada direct teaching

Indirect teaching yaitu pembelajaran dilakukan berpusat pada siswa. Berjalannya pembelajaran berlangsung sesuai dengan kebutuhan siswa. Ciri khas pembelajaran indirect teaching yaitu:

1.       Siswa aktif dalam pembelajaran

2.       Siswa aktif membangun konsep

3.       Siswa mempunyai visi dan misi sehingga bekerja sesuai dengan keebutuhan yang diinginkan

4.       Guru sebagai fasilitator sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan oleh siswa

Dalam proses pembelajaran, terdapat berbagai tahapan yang harus dilakukan, hal itu meliputi pendahuluan yang didalamnya terdapat apersepsi, kegiatan ini dalam prosesnya menggunakan LKPD, dan penutup yang didalamnya meliputi kesimpulan.

Apersepsi

Apersepsi merupakan persiapan materi bagi siswa untuk menuju pada materi selanjutnya. Dengan demikian apersepsi bukanlah hanya sekedar mengingat sesuatu yang berada pada pikiran. Akan tetapi sejatinya apersepsi merupakan suatu pengalaman siswa. Jadi apersepsi meliputi segala hal yang dapat dilakukan panca indra siswa, melihat, mendengar, merasakan, membau, dan menyentuh.

Apersepsi dilakukan oleh seluruh siswa, tidak hanya satu siswa saja yang melakukannya. Karena hal ini dapat menjadikan siswa lain duduk terdiam dan terpana menyaksikan temannya bekerja. Sehingga siswa tersebut tidak memperoleh suatu pengalaman.

Contoh apersepsi bisa dilakukan dengan memberikan soal untuk mengerjakan.

LKPD

Pada saat pembelajaran daring, guru harus mempunyai strategi yang baik dalam pembelajaran. Strategi tersebut yaitu dalam hal mana yang harus ditulis dan mana yang dapat diucapkan. Hal ini terlebih pada matematika. Tidak semua materi matematika dapat dilakukan dengan ucapan saja. Untuk mensiasati hal tersebut, maka dapat digunakanlah LKPD. LKPD dapat digunakan sebagai sarana bagi guru agar menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran.

Beberapa ciri khas LKPD yaitu

1.      Pembelajaran harus menggunakan LKPD

2.      Bukan merupakan kumpulan soal

3.      Dilakukan untuk memfasilitasi siswa menemukan rumus atau prosedur matematika

4.    Disusun secara lengkap, sehingga meliputi apersepsi, langkah kegiatan, contoh, dan proses sehingga ditemukan suatu rumus, dan kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan merupakan proses diakhir pembelajaran. Kesimpulan semestinya juga dilakukan oleh semua siswa. Jadi dengan dilakukan oleh semua siswa maka memungkinkan untuk diperoleh berbagai kesimpulan sesuai dengan pemahaman yang telah dibangun selama mengerjakan LKPD. Setelah disampaikannya berbagai kesimpulan siswa tersebut, kemudian guru memfasilitasi untuk menjebatani sehingga diperolehlah kesimpulan bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 4: Refleksi Perkuliahan Kajian Kurikulum On Ke-4

  Daya Off dan On Dalam Pembelajaran Menurut Prof. Marsigit, perkuliahan terdiri dari off dan on. Apa pentingnya off dan on? Secara psikologis, bentuk perkuliahan off bertujuan untuk memberi kesempatan agar terbuka ruang pikirnya. Keterbukaan ini menjadikan kesempatan untuk berfikir secara bebas. Akan tetapi kebebasan tersebut tidaklah sebebas-bebasnya, kebebasan tersebut masih dalam rangka mencapai titik fokus kepada pekerjaan yang menjadi tugas-tugasnya. Dengan fokus tersebut dapat dihasilkan suatu karya, produk sendiri, maupun produk bersama. Bentuk pembelajaran off merupakan suatu tesis, antitesisnya adalah kehadiran Dosen dalam pembelajaran (on). Kehadiran Dosen sebetulnya sangatlah penting, karena sebagai penguatan khasanah keilmuan yang sedang dibangun. Mengapa ini bisa terjadi? Karena seandainya intuitif dilakukan dalam waktu lama dan banyaknya pekerjaan lebih dari satu maka seakan akan diikuti oleh penurunan kualitas. Perbedaan posisi off tersebut merupakan pengaruh ...

Mind Map Pengembangan Kurikulum

Berikut Mind Map Pengembangan Kurikulum yang bersumber dari  https://oerl.sri.com/instruments/cd/instrCD.html

Alphamath: JOURNAL OF MATHEMATICS EDUCATION

Bagi peneliti tentang pendidikan matematika yang ingin mempublikasi artikelnya, dipersilahkan untuk publikasi di Jurnal Alphamath. Focus dan Scope jurnal ini yaitu: mempublikasikan hasil-hasil penelitian atau kajian teoritis tentang pendidikan matematika dengan sasaran: guru/pendidik matematika di tingkat SMP dan SMA, pengamat dan peneliti matematika, pengambil kebijakan pendidikan di tingkat regional maupun nasional. Jurnal AlphaMath merekomendasikan jenis Penelitian Tindakan Kelas, kualitatif, deskriptif, kuantitatif,  penelitian pengembangan didaktik (DDR), maupun penelitian pengembangan (R&D) Cakupan dan lingkup penelitian meliputi: kurikulum pendidikan matematika, pembelajaran matematika yang inovatif dan kreatif, media pembelajaran matematika, penilaian dan evaluasi pembelajaran matematika, lesson study, kemampuan berpikir matematis, dan ICT dalam pembelajaran matematika. Link Jurnal ini yaitu: http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/alphamath/index